SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Patungan Bantu Pembangunan Masjid Al-Jihad
WAKTU :

Alasan Penting Pembangunan Masjid Al Jihad

Terbit 15 Juli 2021 | Oleh : admin | Kategori : Uncategorized
Alasan Penting Pembangunan Masjid Al Jihad

Memakmurkan masjid mempunyai pengaruh positif bagi pembinaan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat dan negara. Oleh karena itu setiap muslim harus ikut berperan dalam kemakmuran masjid sebagaiman firman Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S. At-Taubah : 18).

5 Alasan kenapa takmir Masjid Al Jihad ingin membangun kembali menjadi Masjid yang memiliki kapasitas yang lebih luas dengan sarana yang lebih lengkap.

1. Bisa Meningkatkan Fungsi Masjid

Dalam rangka meningkatkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan pembinaan umat khususnya di Padukuhan Klajuran dan umumnya di wilayah Sidokarto, maka kami merasa perlu untuk membangun masjid dan mengembangkan sarana dan prasarananya. Hal ini didasari bahwa kehidupan masyarakat yang semakin ramai, sekaligus untuk meningkatkan daya tampung dalam melaksanakan ibadah (shalat berjama’ah) dengan sebaik-baiknya. Selain itu, agar syi’ar keagamaan semakin menggema.

Seperti kita pahami bahwa sejak zaman Rasulullah Muhamad SAW, masjid bukan hanya tempat ibadah tetapi juga merupakan pusat kegiatan keagamaan. Ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya Hijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau singgah di suatu tempat yang dikenal dengan Quba. Di sinilah Rasulullah membangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Quba. Begitu juga ketika sampai di Madinah Rasulullah saw membangun Masjid Nabawi. Ini semua menunjukan bahwa masjid memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kaum muslimin.

Di zaman Rasulullah SAW, masjid menjadi sarana untuk memperkokoh iman para sahabatnya. Di samping itu, masjid juga digunakan sebagai sarana peribadatan dan tempat mengkaji ajaran Islam. Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai sentral ilmu pengetahuan. Dari Masjid Rasulullah SAW membina masyarakat baru Madinah. Ahlu Suffah adalah mereka yang banyak mengambil manfaat dari ajaran Rasulullah SAW ini. Di samping mereka tinggal di bagian belakang masjid, mereka juga sangat tekun menghafal hadist-hadist Rasullah Saw. Abu Hurairah adalah salah seorang dari ratusan Ahli Shuffah yang banyak meriwayat hadis dibandingkan sahabat lainya.

Firman Allah dalam surat At-Taubah 9 : 18
” Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

2. Menjadikan Masjid Sebagai Pusat Ilmu Agama Islam

Tradisi menjadikan masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan dan keagamaan ini diteruskan oleh para Ulama generasi berikutnya dalam mengembangkan risalah Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Di era modern sekarang ini kita harus mampu memerankan dan memakmurkan masjid. Memakmurkan masjid mempunyai dua pengertian. hissi dan maknawi. Hissi berarti membangun masjid secara fisik, membersihkan, memperindah dan melengkapi sarana-prasarana yang ada di sekitarnya. Sedangkan memakmurkan masjid secara maknawi adalah meramaikan masjid dengan shalat berjama`ah, membaca al-quran, i`tikaf, dan ibadah lainya. Dan yang tidak kalah penting adalah menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan, pendidikan, sosial kemsyarakatan, ekonomi dan pengembangan masyarakat.

Di samping itu kita juga harus bisa memposisikan masjid sebagai wadah pemersatu kaum muslimin. Menghidupkan kembali peranan masjid dengan segala macam aktivitas yang telah kita paparkan di atas, telah terbukti membawa kaum muslim pada puncak peradaban besar.

Firman Allah dalam surat Al-Lail 92: 5-10
”Adapun orang yang memberikan hartanya dan bertakwa, serta membenarkan keyakinan yang benar berikut balasannya, maka akan Kami mudahkan baginya keadaan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya tidak butuh kepada Allah, serta mendustakan keyakinan yang benar berikut balasannya, maka akan Kami mudahkan baginya keadaan yang sukar.”

Pembangunan Masjid Al Jihad

Masjid Al Jihad

3. Menambah Daya Tampung Jama’ah yang Semakin Meningkat

Dinamika dan tantangan Takmir Masjid Al-Jihad saat ini semakin berat seiring dengan perkembangan jamaah serta kondisi lingkungan yang semakin maju dan modern, sehingga tuntutan agar mampu mengelola kegiatan dan manajemen kemasjidan yang sesuai dengan tantangan zaman dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi jamaah tak terelakkan lagi. Selain itu kondisi fisik bangunan masjid sebagai pendukung utama kegiatan kemasjidan juga sudah tidak representatif lagi. untuk itu revitalisasi dan pembangunan bangunan fisik masijd sudah saatnya dilakukan agar memberikan kenyamanan, keamanan serta memotivasi jamaah untuk beribadah.

Saat ini Jamah masjid Al-jihad + 300 org Jamaah didominasi oleh jamaah berusia 50 th keatas,mencapai 75%, pemuda dan anak-anak 25%, serta jamaah perempuan mencapai 70% dan laki-laki 30% dan sampai dengan saat ini masjid Al-Jihad menyelenggaraan kegiatan Kemasjidan antara lain:
1. Kegiatan Rutin Harian
a. Sholat Berjamaah 5 waktu
b. Pendidikan Al Quran bagi anak-anak /TPA
2. Kegiatan Rutin Mingguan
a. Kegiatan wajib Sholat Jum at
b. Kajian Minggu Pagi
3. Kegiatan Rutin Tahunan
a. Peringatan Hari-hari Besar Isalam
b. Sholat Terawieh berjamah
c. Tadarus Al qur an
d. Pembagian Zakat
e. Penyembeilhan qurban

4. Menambah Kebutuhan Ruang dan Fasilitas yang Belum Ada

Sebagai tempat yang agung dan sangat mulia maka masjid / rumah Allah Swt, Seharusnya memang tidak hanya berupa sebuah bangunan, namun lebih dari itu masjid seyogyanya bisa menjadi pelindung dan menjadi ciri khas (religius) tempat beribadah umat Islam khususnya bagi masyarakat sekitarnya dan bisa menjadi tempat suci yang dibanggakan.

Lebih dari itu, masjid bahkan bisa menjadi tempat ternyaman dalam melakukan aktifitas ibadah supaya lebih khusyu’ dan kondusif. Untuk itu perencanaan pembangunan masjid ini mengacu pada kebutuhan ruang serta luas tanah yang tersedia yang mampu memfasilitasi kegiatan kemasjidan yang meliputi sebagai berikut
1. Adanya bangunan/ fisik masjid yang memadai serta dilengkapi dengan sarana penunjangnya, yaitu :
1. Ruang Shalat
2. Ruang Wudhu
3. Ruang Toilet
4. Ruang Penyimpanan Perlengkapan Masjid (Gudang)
5. Ruang Dapur
6. Tempat parkir
7. Ruang Majlis/ tempat kegiatan pendidikan keagamaan/TPA
8. Ruang Sekretariat
9. Ruang Marbot
10. Ruang Perpustakaan

SesudahnyaSejarah Berdirinya Masjid Al Jihad

Berita Lainnya

0 Komentar