Sejarah Berdirinya Masjid Al Jihad
Langgar Klajuran dibangun pada tahun 1930 oleh “ H. Hardjono Sastro” dengan maksud sebagai sarana ibadah umat muslim di wilayah Klajuran, Sidokarto dan sekitarnya bahkan hingga wilayah godean serta sebagai sarana memberikan pendidikan agama dan dakwah pada msayarakat, yang awalnya kegiatan ini dilakukan dikediaman beliau mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua melalui pengajaran baca al-quran, ibadah wajib maupun muamalah lainnya.
Perkembangan jamaah yang semakin banyak maka langgar Klajuran pada tahun 1967 dibangun serambi langgar dengan maksud untuk melengkapi, menambah sarana kegiatan kemasjidan, kapasitas jamaah serta memperindah langgar. Namun dalam perkembangannya ternyata peningkatan jamaah cukup pesat sehingga langgar Klajuran tidak lagi dapat menampung jamaah. Pada tahun 1979 mulai dipikirkan dan direalisasikan pemugaran dan pembangunan masjid agar mampu menampung jamaah serta memenuhi kabutuhan sarana ibadah lainnya, tokoh-tokoh yang menjadi inisiator dan pelaksana pemugaran dan pembangunan masjid diantaranya; Bp Samngudi.
Hardjono Sastro, Bp Zainudin, Bp Pambudi Sarjono, Bp Marsudin, Bp Supandi, Bp Markum, Bp Akhmad Syirat, Bp Kasbi, Bp Benardi serta tokoh-tokoh lainnya, Pemugaran dan perluasan langgar Klajuran berjalan hampir setahun dan selesai pembangunannya pada tahun 1980. Peresmian masjid dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 1980 bertepatan dengan 14 Robiulakhir 1400 H oleh Bp Soelardjo Ketua DPRD Dati II Kabupten Sleman serta peresmian “nama Masjid Al-Jihad.”
Masjid Al-Jihad karena keberhasilan nya dalam pembinaan dan pendidikan jamaah maka menjadi rujukan banyak jamaah dalam pengelolaan kegiatan dan manajemen kemasjidan. Sehingga pada waktu itu hampir semua pengelolaan masjid dan mushola merujuk pada Takmir Masjid Al- Jihad.
Dinamika dan tantangan Takmir Masjid Al-Jihad saat ini semakin berat seiring dengan perkembangan jamaah serta kondisi lingkungan yang semakin maju dan modern, sehingga tuntutan agar mampu mengelola kegiatan dan manajemen kemasjidan yang sesuai dengan tantangan zaman dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi jamaah tak terelakkan lagi. Selain itu kondisi fisik bangunan masjid sebagai pendukung utama kegiatan kemasjidan juga sudah tidak representatif lagi. untuk itu revitalisasi dan pembangunan bangunan fisik masijd sudah saatnya dilakukan agar memberikan kenyamanan, keamanan serta memotivasi jamaah untuk beribadah.
Saat ini Jamah masjid Al-jihad + 300 org Jamaah didominasi oleh jamaah berusia 50 th keatas,mencapai 75%, pemuda dan anak-anak 25%, serta jamaah perempuan mencapai 70% dan laki-laki 30% dan sampai dengan saat ini masjid Al-Jihad menyelenggaraan kegiatan Kemasjidan, antara lain:
1. Kegiatan Rutin Harian
a. Sholat Berjamaah 5 waktu
b. Pendidikan Al Quran bagi anak-anak /TPA
2. Kegiatan Rutin Mingguan
a. Kegiatan wajib Sholat Jum at
b. Kajian Minggu Pagi
3. Kegiatan Rutin Tahunan
a. Peringatan Hari-hari Besar Isalam
b. Sholat Terawieh berjamah
c. Tadarus Al qur an
d. Pembagian Zakat
e. Penyembeilhan qurban
Seorang Komentator WordPress, Kamis, 28 Sep 2017
Hai, ini sebuah komentar.
Untuk mulai memoderasi, mengedit, dan menghapus komentar, silakan kunjungi laman Komentar di dasbor.
Avatar komentator diambil dari Gravatar.
masjid, Senin, 9 Okt 2017
Eum atque nostrum in eos. Voluptas dicta similique perferendis nihil tenetur necessitatibus. Quo maxime est quia mquam impedit aut omnis occaecati. Eum atque nostrum in eos. Voluptas dicta similique perferendis nihil tenetur necessitatibus